Malam hari ketika kebanyakan orang tertidur, adalah waktu yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Ibadah yang dilakukan pada malam hari tersebut antara lain yaitu Shalat Tahajud.
Salah satu keutamaan orang yang Shalat Tahajud yaitu dikabulkannya setiap doa yang dipanjatkan. Keutaman lainnya yaitu mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Adapun tata cara shalat tahajud pada umumnya serupa dengan shalat sunnah lainnya, yakni dimulai dengan takbiratul ihram beserta niatnya dan diakhiri dengan salam. Hanya saja, ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi.
Sementara waktu Shalat Tahajud yaitu setelah orang bangun dari tidurnya di waktu malam dan setelah ia melaksanakan shalat fardu isya. Dilansir dari NU Online, berikut penjelasan Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dari mazhab Syafi’i:
ومن المعلوم أن التهجد لا يكون إلا بعد نوم وبعد فعل العشاء
Artinya, “Dan telah diketahui bahwa shalat tahajud tidak dapat dilaksanakan kecuali setelah tertidur dan setelah shalat isya.”
Sedangkan jumlah Rakaat Shalat Tahajud Tidak ada batasan maksimal jumlah rakaat dari shalat tahajud, boleh 2 rakaat, 4 rakaat dan seterusnya sesuai situasi dan kondisi setiap Muslim.
Berikut ini bacaan niat Shalat Tahajud:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Berikut tata cara Shalat Tahajud:
- Niat dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah. Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca surat dalam Al-Quran.
- Ruku’.
- I’tidal.
- Sujud.
- Duduk diantara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Berdiri kembali untuk rakaat kedua.
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca surat dalam Al-Qur’an.
- Ruku’.
- Sujud.
- Duduk diantara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Tahiyat akhir.
- Salam.
- Membaca doa.
Doa Shalat Tahajud
Doa yang dibaca boleh doa apa saja. Hanya saja membaca doa yang bersumber langsung dari Nabi saw lebih utama:
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” Wallahu a’lam.