

Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Waktu niat puasa Tarwiyah dan Arafah sama seperti puasa pada umumnya, dimulai pada malam hari hingga terbit fajar.
Dengan berbagai keutamaan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa, terutama bagi mereka yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.
Sudah menjadi kebiasaan panitia kurban di Indonesia menjual kulit hewan kurban. Padahal, praktik ini tidak memiliki dasar yang kuat. Bagaimana penjelasannya?
Siapa saja yang berhak menerima daging kurban? berikut penjelasannya:
Dalam fiqih Islam, baik syarat hewan kurban maupun ketentuan bagi orang yang berkurban telah diatur dengan rinci. Lalu bagaimana aturan bagi yang akan berkurban?
Puasa Arafah memiliki dua keutamaan utama. Pertama, ibadah ini dapat menghapuskan dosa selama dua tahun: satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan
Jumrah ini secara simbolis melambangkan penolakan terhadap godaan setan. Berikut doanya.
Berikut ini keutamaan puasa Dzulhijjah yang jarang diketahui oleh umat Islam. Yuk segera kita amalkan.
Tradisi di Indonesia saat penyembelihan hewan kurban yaitu ada panitia yang memasaknya untuk makan siang. Kasus lainnya yaitu ada penerima hewan kurban yang malah menjualnya.
Selain rukun haji yang wajib ditunaikan yaitu ihram, wukuf, tawaf, sai, tahallul, dan tertib, jemaah haji juga harus menjaga semua perilaku termasuk membaca doa khusus.
Berikut ini bacaan niat puasa Arafah yang dilaksanakan mulai 9 Dzulhijjah 1446 H.
Puasa ini tak hanya sekadar ibadah rutin tahunan, tetapi juga mengandung keutamaan spiritual yang luar biasa. Dalam berbagai riwayat, Rasulullah SAW diketahui senantiasa melaksanakannya.
Sebagaimana tempat suci pada umumnya, jemaah dianjurkan membaca doa khusus ketika tiba di Muzdalifah, berikut doanya.
Sai merupakan perjalanan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Berikut doanya.
Berikut ini bacaan yang bisa diamalkan ketika jemaah haji memasuki kawasan Padang Arafah.