JAKARTA, (ERAKINI) – Fakta mengejutkan baru-baru ini terungkap terkait Anggur Shine Muscat yang ternyata terkontaminasi bahan kimia berbahaya. Fakta ini terungkap usai dilakukan tes dari beberapa sampel oleh Thailand dan ditemukan residu pestisida yang melebihi batas legal.
Saat ini Dewan Konsumen Thailand (TTC) mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) untuk mengambil tindakan hukum terhadap importir anggur Shine Muscat tersebut menyusul hasil tes yang mengejutkan tersebut.
Sekretaris Jenderal TCC Saree Aongsomwang pada hari Minggu (27/10/2024) mengatakan bahwa FDA harus mengambil tindakan hukum terhadap importir yang membawa anggur tercemar yang sudah diimpor tetapi belum didistribusikan harus diperiksa secara menyeluruh, dan yang terkontaminasi dimusnahkan.
“Hanya sembilan sampel yang dapat diidentifikasi berasal dari Tiongkok, sedangkan 15 sampel sisanya tidak dapat diidentifikasi negara asalnya. Cukup mengejutkan ketika kami melihat 23 dari 24 sampel memiliki residu pestisida yang melebihi batas legal,” ujarnya dikutip dari Bangkok Post, Selasa (29/10/2024).
Satu sampel ditemukan mengandung klorpirifos, insektisida yang dilarang di Thailand, katanya. 22 sampel lainnya mengandung 14 residu kimia berbahaya yang berada di atas batas keamanan 0,01 mg/kg dan menghasilkan 50 residu pestisida, 22 di antaranya belum dinyatakan berdasarkan hukum Thailand, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.
“Pestisida ini tetap berada di jaringan selentingan, dan menghilangkannya dari jaringan tanaman bukanlah hal yang mudah,” kata Ms Prokchon.
Mengenal Anggur Shine Muscat
Melansir laman Specialty Produce, Anggur Shine Muscat adalah varietas anggur mewah Jepang yang dibudidayakan, dikemas, dan dipasarkan sebagai buah premium. Varietas ini sangat dihargai karena ukuran buah anggurnya yang besar, dagingnya yang renyah, berair, dan kandungan gulanya yang tinggi, sehingga menghasilkan rasa yang manis dan menyenangkan.
Anggur ini menjadi yang paling terkenal di Jepang dan telah dikembangkan pada tahun 1997 di kebun anggur National Institute of Fruit Tree Science di Akitsu, Jepang.
Varietas tersebut dipilih untuk uji coba pada tahun 1999 dan ditanam di 30 lokasi di seluruh Jepang. Pada tahun 2003, anggur Shine Muscat dilepaskan ke petani komersial, dan kultivar akhir musim panas akhirnya didaftarkan sebagai varietas yang dilindungi pada tahun 2006.
Varietas anggur sangat populer saat perayaan Tahun Baru dan merupakan simbol status saat memberikan hadiah kepada kenalan. Menyusul kesuksesan besar varietas ini di seluruh Jepang, anggur Shine Muscat juga telah diselundupkan ke luar negeri dan ditanam di Korea dan Tiongkok.
Di Tiongkok, varietas tersebut dijual dengan merek seperti Sunshine Rose, Sunlight Rose, dan Incense Jade. Jepang saat ini memproduksi sekitar 1.200 hektar anggur Shine Muscat, sementara Tiongkok memproduksi lebih dari 53.000 hektar.