Perjalanan hidup seseorang selalu dinamis, kadang di atas kadang di bawah. Demikian pula dengan emosi seseorang, ada kalanya kita bersedih karena sesuatu hal, ada kalanya juga kita dibuat senang dengan apa yang menjadi aktivitas kita serta yang kita lihat di sekitar.
Sayangnya, terkadang emosi sedih membuat seseorang justru terjebak pada jalan yang salah sehingga berdampak buruk terhadap kehidupannya. Misalnya rasa malas yang disebabkan oleh sebal atau trauma, telah menjauhkan seseorang dari aktivitas produktif yang justru dapat akan membuahkan rizki yang tak ternilai.
Dalam ajaran Islam sendiri, umat Islam dianjurkan untuk terus bergerak menjalankan kebaikan-kebaikan di muka bumi ini. Agama melarang umat Islam bermalas-malasan karena hanya akan menyia-nyiakan waktu saja.
Agar terhindar dari aktivitas yang tidak bermanfaat, para ulama telah memberikan ijazah yang bisa diamalkan oleh seluruh umat Muslim di dunia. Doa ini dimaksudkan agar diberikan kekuatan untuk mempertahankan kebaikan sebelumnya.
Doa ini merupakan bentuk permintaan tolong hamba-Nya kepada Allah SWT. Doa ini adalah salah satu doa untuk melunakkan hati agar diringankan dan dimudahkan untuk berbuat baik, sebagai berikut:
اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ والحمد لله رب العالمين
Allahumma waffiqna li tha‘atika, wa atmim taqshirana, wa taqabbal minna, innaka antas sami‘ul ‘alim. Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Artinya: Ya Allah, bimbinglah jalan kami pada jalan ketaatan kepada-Mu, sempurnakanlah kekurangan kami, terimalah ibadah kami. Sungguh, Kau maha mendengar lagi mengetahui. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. (Lihat: Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 49).
Lafal doa ini dapat dibaca pada setiap selesai shalat lima waktu. “Ini doa merendahkan hati berbuat ibadah, dibaca tiap-tiap lepas shalat lima waktu,” (Lihat: Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 49).
Doa ini juga dapat dibaca oleh orang tua untuk anaknya dan juga sebaliknya. Dengan harapan Allah SWT terus menjaga kita agar dalam setiap hari terus memiliki prestasi yang membanggakan. Wallahu ‘alam.