Resmi Bangkrut! Punya Kisah Dimurka Istri atau Emak karena Menghilangkan Tupperware?
JAKARTA, (ERAKINI) - Tupperware, perusahaan yang memproduksi produk ekonik penyimpanan makanan, resmi bangkrut setelah terlilit utang. Perusahaan secara resmi telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di Delaware, Amerika Serikat (AS).
Dilansir BBC, Rabu (18/9/2024), Presiden dan CEO Tupperware Brands Corporation, Laurie Ann Goldman, mengatakan akan meminta izin pengadilan untuk memulai proses penjualan bisnisnya. Ia ingin perusahaan terus beroperasi selama proses kebangkrutan berlangsung.
Tupperware dikenal dengan strategi penjualan langsung ke konsumen (direct selling). Pada masa lalu sering ada "Pesta Tupperware" yang mempertemukan para penjual dengan pembeli.
Beberapa tahun terakhir strategi itu tidak lagi jitu. Sepinya penjualan membuat perusahaan terlilit utang.
"Perusahaan tersebut memiliki utang sebesar USD812 juta (sekitar Rp12,59 triliun)," bunyi berkas pengadilan dikutip Reuters, dikutip Kamis (19/9/2024).
Melansir dari situs resmi perusahaan, Tupperware pertama kali didirikan oleh Earl Silas Tupper sekitar 78 tahun yang lalu. Ia merupakan seorang ahli kimia yang lahir pada 1907 silam.
Tupperware sempat merajai pasar wadah plastik penyimpanan makanan dunia, hingga Indonesia. Bahkan, saking terkenalnya, ibu-ibu lebih mengkhawatirkan Tupperware ketimbang suami dan anaknya.
Tak heran bila sempat viral beberapa meme kocak terkait Tupperware. Misalnya, meme dengan tulisan "Begini jadinya kalau emak lebih sayang Tupperware daripada anaknya, bisa dicoret dari Kartu Keluarga".
Kemudian ada juga meme yang tak kalah menggelitik, yakni "Mungkin lain kali harus menabung dan memberi hadiah ulang tahun berupa Tupperware kepada emak biar makin sayang anak".
Meme lain, yakni "Kalau sudah Tupperware-nya hilang, mata emak melotot bisa sampai nyaris keluar".
Bahkan saking berhargannya, ada juga meme yang mengisahkan anak kehilangan ponsel di sekolah tetapi buat emak tidak masalah, asalkan jangan Tupperwarenya yang hilang.
Banyak kisah lucu di balik kejayaan Tupperware ini. Misalnya kisah hanya karena botol Tupperware milik sang anak tertinggal di sekolah, si ayah langsung putar balik lagi untuk mengambilnya.
Awalnya si anak mengaku dompetnya ketinggalan di kelas. Tetapi si ayah tetap cuek dan memilih tetap mengajak si anak pulang, karena masih bisa mengambilnya lagi besok.
Tetapi, saat di tengah perjalanan si anak Kembali memberitahu bahwa ia juga meninggalkan Tupperware di kelas. Mendengar hal itu si ayah dengan cepat menginjak rem motornya dan berbalik ke sekolah.
"Kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa? Jika uang (dompet) itu hilang, itu bukan milik ayah. Tetapi jika botol air (Tupperware) kamu hilang, kamu bukan satu-satunya yang akan dimarahi. Ayah mungkin akan mati juga" tulis pria itu mengisahkan pengalamanannya di akun media sosial.
Lantas kenapa ibu-ibu suka marah besar jika Tupperwarenya hilang? Tupperware memang produk legend bagi emak-emak Indonesia. Tupperware dipercaya para ibu rumah tangga karena bahannya yang kokoh, desainnya bagus, serta warnanya menarik.
Banyak alasan yang membuat ibu-ibu begitu sayang dengan Tupperware. Apalagi Tupperware juga menyebabkan kecanduan, kalau sudah beli satu pasti akan beli lagi dan lagi.
Tupperware tergolong mahal dan berkelas dibanding tempat makan lainnya. Harga sebuah Tupperware bisa mencapai ratusan ribu rupiah per buah.
Belum lagi modelnya yang tersedia satu set. Ibu-ibu sangat bangga ketika pergi liburan membawa nasi dan lauk di dalam Tupperware yang warna dan coraknya sama.
Ini artinya, hilang satu tutup saja, bisa jadi tupperware lainnya dirasa kurang berharga lagi. Hal ini yang bikin murka istri kalau suami atau anak-anak sampai menghilangkannya.
Karena itu, ada juga memenya yang sempat viral, yakni "Jangankan hilang seluruhnya, hilang tutupnya saja bisa bikin emak marah besar".
Tapi mungkin ini alasan yang lebih sadis. Banyak juga ibu-ibu yang mengambil kreditan Tupperware dan membayarnya dari sisa uang belanja harian. Bayangkan apa yang terjadi ketika si ibu masih berjuang melunasi kreditannya, tiba-tiba si suami atau anak dengan entengnya menghilangkannya.