JAKARTA, (ERAKINI) - Publik dikagetkan dengan tewasnya 3 kru TV One setelah mobil yang mereka tumpangi diseruduk truk box di Tol Pemalang KM 315 pada Kamis (31/10/2024) pagi. Belakangan terungkap jika sopir truk berinisial J (36), mengaku mengalami microsleep.
Lantas apa itu microsleep? Mengutip laman halodoc, Sabtu (2/11/2024), microsleep merupakan kondisi hilangnya kesadaran atau perhatian yang terjadi karena rasa kantuk.
Dalam kondisi ini, seseorang tiba-tiba tertidur dalam waktu singkat, biasanya antara satu detik hingga dua menit. Tanda-tanda microsleep seringkali disertai dengan sentakan kepala yang tiba-tiba.
Durasi microsleep dapat bertambah lama jika kamu benar-benar terlelap. Kondisi ini sering terjadi saat melakukan aktivitas monoton, menatap layar komputer dan smartphone dalam waktu lama, serta saat berkendara.
Saat mengalami microsleep, seseorang mungkin tidak menyadari bahwa sedang tertidur. Kejadian ini bisa terjadi dengan mata terbuka, tetapi dengan pandangan kosong, atau ditandai dengan gerakan kepala yang mengangguk dan mengedipkan mata secara berlebihan.
Biasanya, setelah microsleep, seseorang akan terbangun dengan perasaan lebih segar, meskipun hanya dalam waktu singkat.
Jika dibiarkan, kebiasaan microsleep bisa menimbulkan bahaya bagi keselamatan. Sebab microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan.
Dalam keadaan normal, otak bisa menangkap dan memproses berbagai stimulus, tapi bila mengalami kelelahan akan membuat konsentrasi terganggu sehingga otak menjadi lebih terbatas terhadap stimulus yang lebih kuat. Salah satu penyebab kecelakaan yang paling banyak, yakni akibat dari tertidur saat sedang berkendara.
Penyebab Microsleep
Tidak semua rasa kantuk menyebabkan microsleep, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya:
1. Gangguan Tidur
Masalah tidur seperti insomnia atau sleep apnea dapat mengurangi konsentrasi dan kualitas tidur di siang hari.
2. Kerja Shift Malam
Bekerja pada shift malam dapat mengganggu pola tidur normal, sehingga meningkatkan risiko microsleep saat transisi waktu tidur.
3. Kurang Tidur
Kurang tidur, terutama kurang dari enam jam per malam, dapat menyebabkan utang tidur yang meningkatkan risiko microsleep.
4. Pengobatan
Beberapa obat dapat menyebabkan rasa kantuk sebagai efek samping, yang bisa diperparah jika kamu juga kurang tidur.
Cara Menghilangkan Microsleep
Untuk menghindari microsleep, terutama saat berkendara, sopir dapat melakukan empat langkah berikut:
1. Konsumsi Kopi
Pastikan untuk memberi jarak waktu sebelum mengemudi, karena efek kafein biasanya mulai terasa sekitar 30 menit setelah dikonsumsi.
2. Tetap Beraktivitas
Lakukan aktivitas yang menjaga kamu tetap terjaga, seperti mengobrol saat berkendara, atau gunakan transportasi umum untuk berdiri dan bergerak.
3. Tidur Cukup
Usahakan tidur selama 7-9 jam setiap malam untuk menjaga pikiran dan tubuh tetap segar.
4. Istirahat Saat Mengantuk
Jika merasa lelah atau mengantuk saat berkendara, segera berhenti dan beristirahat. Disarankan untuk beristirahat setiap 1-2 jam saat melakukan perjalanan jauh.
Dengan menjaga pola tidur dan melakukan langkah-langkah pencegahan, paling tidak dapat mengurangi risiko microsleep dan menjaga keselamatan saat berkendara. Perlu diingat, kecelakaan bukan hanya merugikan dari sisi finansial saja, tapi juga menyebabkan kematian, baik diri sendiri maupun orang lain.